Developing IGMC Investments and Measurements
(Pengembangan Investasi dan Pengukuran dalam IGMC)
Bab ini membahas antara lain tentang :
- Baik Sistem Outside-in budgeting ataupun The Closed-loop yang diterapkan oleh perusahaan, menentukan besarnya marketing communication expenditures perusahaan dalam rangka memperoleh pendapatan dari pelanggan
- Hasil jangka panjang yang diperoleh perusahaan terkait investasinya dalam marketing communication, hanya bisa dinikmati jika perusahaan menganggap pelanggan sebagai aset tidak berwujud (intangible asset)
Seperti telah dikemukakan di atas, salah satu yang dikemukakan dalam bab ini adalah cara-cara yang dikelola perusahaan dalam mempertahankan pelanggannya, dengan menggunakan strategi yang berbeda-beda, dalam rangka memperoleh pendapatan (return) yang terus menerus dari pelanggan. Contoh yang saya gunakan di sini adalah MasterCard, yang bekerjasama dengan institusi keuangan, maupun perusahaan refinancing, dalam usahanya untuk mendekatkan diri dengan pelanggan, dan men-generate continuous revenue. Hal yang akan dibahas di sini adalah memberikan kenyamanan nasabah dari penipuan.
Mastercard secara terus menerus melakukan kerjasama dengan para penegak hukum mengenai masalah pemalsuan kartu kredit yang terjadi di Indonesia. Mastercard adalah salah satu perusahaan dari dua principal utama kartu pembayaran yang paling banyak digunakan selain Visa International. Saat ini, sedikitnya beredar 9,2 juta kartu kredit di Indonesia. Berdasarkan jumlah tersebut, 2,2 juta kartu kredit telah disadap data transaksinya oleh sebuah sindikat kejahatan yang berpusat di Malaysia. Dalam rangka mengantisipasi kerugian, para penerbit saat ini mulai menarik kartu kredit yang diduga telah disadap dan menggantinya dengan sesuatu yang baru.
Mastercard menegaskan bahwa jika para pemegang kartu khawatir, mereka dapat menghubungi institusi keuangan yang menerbitkan kartu mereka. Sejauh ini, pemegang kartu di Asia Pasifik dilindungi terhadap transaksi yang tidak bertanggung jawab pada rekening mereka oleh kebijakan MasterCard’s Zero Liability Policy. Sebagai pemegang kartu Mastercard, penerbit kartu tidak akan membebankan pelanggan akan kewajiban terhadap penggunaan tidak bertanggung jawab jika memenuhi ketentuan kebijakan tersebut.
Salah satu ketentuan yang terdapat dalam kebijakan tersebut antara lain para pemegang kartu telah melakukan tindakan hati-hati dalam menjaga kartunya dari risiko kehilangan, kecurian atau penggunaan yang tidak bertanggung jawab dan secepatnya memberitahukan kepada penerbit sewaktu menemukan ketiga hal tersebut.
Ketentuan lainnya, pemegang kartu belum pernah melaporkan dua atau lebih kejadian dalam kurun waktu 12 bulan sebelumnya serta tidak dalam keadaan menunggak. Sampai saat ini, Mastercard bekerja sama dengan bank-bank untuk mendukung konversi mereka ke Europa Mastercard Visa sejak 2005. Beberapa bank telah memperkenalkan kartu berbasis chip yang sesuai dengan EMV, sedangkan bank lainnya sedang dalam proses transisi.
Transaksi tunai kartu kredit MasterCard Incorporated selama 2007 di wilayah Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika (APMEA) mengalami pertumbuhan transaksi tunai sekira 19,4 persen. Untuk itulah, Mastercard terus menerus melakukan inovasi dalam rangka mempertahankan loyalitas, dan memenuhi apa yang menjadi kebutuhan pelanggannya.
Menurut presiden MasterCard Worldwide kawasan APMEA Andre Sekulic, struktur bisnis global terintegrasi Mastercard terus berbagi best practices bagi para karyawannya, yang tentunya akan bermanfaat untuk perusahaan, dan dalam rangka mengoptimalkan bisnis pelanggan agar senantiasa lebih baik dari sebelumnya.
(nurina d.a.)