Dalam 8 langkah implementasi Integrated Global Marketing Communication, salah satu langkahnya adalah menyangkut message or incentive delivery. Terdapat tiga tipe pemasar yaitu Product-Driven Marketers, Distribution-Driven Marketers, dan Customers-Driven Marketers. Product-Driven Marketers memusatkan perhatiannya pada diferensiasi produknya terhadap produk lain. Distribution-Driven Marketers merupakan pendekatan semi-mass marketing, pemasar ingin memberitahukan kepada publik mengenai kesenangan dan keuntungan yang dapat diperoleh melalui produknya. Customers-Driven Marketers adalah pemasar yang mengutamakan harapan dan keinginan customer-nya, needs and wants-nya.
Nah, dalam penyampaian pesannya, tipe ini merumuskan pesan sesuai dengan metode pemasarannya itu sendiri, yaitu melihat customer lebih dahulu, dapat didasarkan menurut dua tipe pertimbangan, yaitu relevance dan receptivity. Relevance berarti menentukan apa yang dapat menjadi pesan yang relevan bagi customer. Sedangkan receptivity adalah elemen pertimbangan yang melihat kapan customer itu dapat menerima pesan yang pemasar beriklan. (dilihat dari sisi customer), bukan kapan waktu yang baik untuk memberikan pesan tersebut (dari sisi marketer).
Selain itu, beberapa hal yang dapat menjadi tolak ukur dari penerimaan marketing communication oleh customer adalah dari sisi product design, pricing, distribution, advertising, sales promotion, in-store displays, direct mail dan customer service.
Dalam kasus ini, implementasi IGMC Sony Ericsson akan dibahas dari segi penyampaian pesan, khususnya dalam periklanannya saja untuk tipe W910i, dan W908c. Di India, kebudayaannya sangat kental dengan tarian daerahnya. Semua film India, pasti bersyaratkan budaya India tersebut. Orang India sangat senng menari apalagi dengan ritme dan irama budaya mereka. Nah, kondisi seperti ini dilihat oleh pemasar SE sebagai kesempatan khusus untuk memesarakan Handphone tipe W910i. Iklannya dibentuk sesuai dengan budaya India. Bintang iklannya ditentukan ialah bintang Film India yang terkenal ganteng dan pandai menari. Ide cerita iklannya ialah menunjukkan kemampuan W910i untuk mengaplikasi ”shake” dalam pengoperasian walkman-nya untuk berpindah ke lagu berikutnya. Di iklan ini, sang bintang film bertemu dengan seorang perempuan kemudian menari dengan 3 tipe lagu yang berbeda, yaitu lagu India, lagu regge, dan kemudian lagu dansa modern. Dikisahkan bahwa setiap kali menguncang W910i, maka lagu akan berganti. Di sini, yang menarik adalah SE memperhatikan budaya India yang suka sekali menari ala India, jadi mereka mengunakan pendekatan itu dlam beriklan.
Sedangkan di Cina, iklan W908c dibuat dengan versi Cina yang berbeda. Orang Cina sedang gemar dengan lagu slow dan romantis. Kebanyakan lagu yang disukai adalah lagu yang romantis, dengan video clip yang ceritanya sedikit drama serial. Nah, SE menggunakan pendekatan ini dalam iklannya di Cina. Iklan W908c dibuat seperti video clip dengan penyanyi laki-laki yang terkenal di Cina, sedang memainkan piano dan sambil bernyanyi (lagu romantis dan sedikit sedih), ia menyalakan handphone tipe W908c miliknya dan meletakkannya di atas piano. Lalu, cerita dalam video clip dilanjutkan dengan munculnya seorang wanita yang sedang duduk sendiri menanti telepon dari sang kekasih. Cerita berlanjut ketika keduanya akhirnya melakukan panggilan telepon plus dengan melakukan video call. Nah, di sini menunjukkan kemampuan W908c dalam bidang 3G, video call. Dua pendekatan yang sangat berbeda bukan, antara India dan Cina? Namun itulah yang dilakukan SE, dan itu berhasil menarik perhatian. Keduanya menjadi pesan yang relevan bagi masing-masing target audience.